PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C DAN TEMULAWAK TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (PANGASIUS sp) DI KOLAM

  • Mustaqiim Pangestu
  • Siti Rahmah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin C dan temulawak terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp) pada pakan komersial di Kolam. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, meliputi penyusunan proposal penelitian, seminar proposal, persiapan penelitian, aklimitasi, pembuatan pakan, pelaksanaan penelitian,penyusunan laporan, dan siding akhir. Penelitian ini dilakukan di desa Sungai Undang, RT 09/RW 02, Jl. Ais Nasution Kuala Pembuang II, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Manajemen Penelitian meliputi persiapan, proses aklimitasi, seleksi benih, pembuatan serbuk temulawak, pemberian pakan, sampling awal dan akhir. Prosedur penelitian menggunakan 4 (empat) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pakan yang diberikan selama 42 hari pemeliharaan adalah campuran pelet komersial dengan vitamin C dengan dosis 500 mg dan ekstrak temulawak dengan dosis 100 g, yang diberikan dengan 3 kali sehari. selama penelitian dikumpulkan data kelangsungan hidup, pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, rasio konversi pakan dan kualitas air. parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, ph, oksigen terlarut dan amoniak. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan vitamin C dan temulawak pada pakan ikan uji tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan benih ikan patin (Pangasius sp).

References

Ananda, D. Rachmawati, and I. Samidjan. (2015).Pengaruh Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius Hypopthalmus)," Journal Of Aquaculture Management And Technology, Vol. 4, No. 1, Pp. 47-53.
Effendie. (2004). Biologi Perikanan. Study Natural History. Fakultas Perikanan IPB Bogor. 90 Halaman.
Dewi, S. (2011). Jurus Tepat Budidaya Ikan Patin. Pustaka Baru Press. Puwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta.
Kursistiyanto, N., S. Anggoro, Suminto. (2013). Penambahan Vitamin C Pada Pakan dan Pengaruhnya Terhadap Respon Osmotik, Efisiensi Pakan, dan Pertumbuhan Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus) Pada Media Osmolarita Berbeda. Jurnal Saintek Perikanan, 8:2, 66-75.
Kordi, K. M. G. H, Tancung A. B. (2010). Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta, Jakarta.
Lovel, R. T. (1989). Ascorbic Acid Metabolism in Fish dalam Proceeding Ascobic Acid In Domestic Animal. Copenhagen:The Royal Danish Agricultural Soc. pp. 206 – 212
Muchlisin, Z.A. (2019). Pengantar akuakultur. Universitas Syiah Kuala Press, Banda Aceh.
Mudjiman, A. (2000). Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pangestu, M., Untung Bijaksana., Indira Fitriliyani. (2016). Kinerja Vitamin C Dan Temulawak Terhadap Kelangsungan Hidup Post Larva Ikan Papuyu (Anabas testudineus Bloch). Jurnal Fish Scientiae Volume 6 Nomor 11. Hal 25-30
Puspitasari, D. (2018). Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.). Jurnal Ilman, Vol. 5, No. 1, pp. 53-59, Februari 2017, ISSN 2355-1488.
Rianti, E. (2014).Sintasan Ikan Baung (Mystus nemurus) yang Diberi Larutan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmi Kelautan. Pekanbaru. Tidak Diterbitkan.
Tucker, R.W. J.E. I-Halver. (1989). Distribution of ascorbat-2-sulphate, half-life and turn over rate (14C) ascorbic acid in rainbow trout. J. Nutrition, 114, pp. 991-1000.
Published
2021-11-02