Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kepiting bakau menggunakan system budidaya yang berbeda. Permintaan pasar yang terus meningkat membuat budidaya kepiting perlu lebih mendapat perhatian. Kepiting bakau yang mengalami molting disebut dengan nama kepiting soka. Lunaknya cangkang yang dimiliki oleh kepiting ini bukan karena jenis kepitingnya, namun karena kepiting baru melewati tahap ganti kulit (molting). Jadi cangkang keras kepiting ditanggalkan dan muncul cangkang baru yang masih lunak. Cangkang baru yang lunak ini akan mengeras beberapa saat akan molting. Kepiting cangkang lunak menjadi populer karena cita rasanya yang luar biasa pembudidaya kepiting soka di Kuala Pembuang umumnya melakukan budidaya lepiting bakau secara tradisional langsung dilokasi tambak udang. Alternatif lain yang bisa diberikan yaitu melalui system Apartemen dengan system air secara resirkulasi. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 Perlakuan yaitu A pemeliharaan kepiting system apartemen dan perlakuan B metode kurungan dasar. Selama penelitian dikumpulkan data pertumbuhan, serta data kualitas air sebagai data penunjang. parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, DO dan ph. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan kepiting bakau dengan menggunakan metode pemeliharaan yang berbeda yaitu metode apartemen sebesar 12,65% dan metode kurungan dasar sebesar 13,91%.