Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri
<table><tbody><tr><td align="left">Jurnal title</td><td>:</td><td><strong>Jurnal Penelitian Agri Hatantiring</strong></td></tr><tr><td align="left">DOI</td><td>:</td><td><a id="pub-id::doi" href="https://doi.org/10.59900/pagri.v3i1">https://doi.org/10.59900/pagri.v3i1</a></td></tr><tr><td align="left">OAI Address</td><td>:</td><td>https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/oai</td></tr><tr><td align="left">PISSN</td><td>:</td><td> </td></tr><tr><td align="left">EISSN</td><td>:</td><td><strong><a title="PISSN" href="http://u.lipi.go.id/1459272853" target="_blank">2809-4531</a></strong></td></tr><tr><td align="left">Frequency</td><td>:</td><td><strong>2 issues per year (Maret & September)</strong></td></tr><tr><td align="left">EIC</td><td>:</td><td><strong>Tirsa neyatri bandrang</strong></td></tr><tr><td align="left">Publisher</td><td>:</td><td><strong>Politeknik Seruyan </strong></td></tr><tr><td align="left">Citation Analysis</td><td>:</td><td><strong><a title="Sinta" href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=1911" target="_blank">Sinta</a>, <a title="GS" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=0O9jqQkAAAAJ" target="_blank">Google Scholar</a>, <a title="Garuda" href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/8624" target="_blank">Garuda</a>, <a href="https://doi.crossref.org/" target="_blank">Crossref</a></strong></td></tr><tr><td align="left">Language</td><td>:</td><td><strong>Indonesia/English</strong></td></tr><tr><td align="left">Discipline</td><td>:</td><td><strong>Jurnal Agribisnis Pertanian , Perkebunan, and <a title="Discipline" href="/index.php/register/about/editorialPolicies#focusAndScope" target="_blank">others</a></strong></td></tr></tbody></table><p align="justify"><span lang="id"><strong>Jurnal Penelitian Agri Hatantiring</strong> merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pengelolaan Agribisnis Perkebunan dibawah payung UP2M Politeknik Seruyan diterbitkan secara reguler setiap 2 kali dalam setahun yakni pada bulan Juni dan September. Jurnal Penelitian Agri Hatantiring merupakan ruang forum bagi peneliti, mahasiswa, dosen untuk membagi ilmu penelitian dalam karya Ilmiah dengan topik keilmuan di bidang pertanian, agribisnis, ekonomi pertanian secara luas. Semua artikel ilmiah yang diterbitkan melalui jurnal Agri Hatantiring dapat diakses untuk pembaca. Besar harapan Jurnal Penelitian Agri Hatantiring ini dapat bermanfaat bagi para civitas akademika.</span></p><p><strong>Editorial Address:</strong><br />Politeknik Seruyan Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang, Kab. Seruyan, Prov. Kalimantan Tengah, Indonesia</p>Politeknik Seruyanen-USJurnal Penelitian Agri Hatantiring2809-4530Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Di Desa Kartika Bhakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/199
<p>Desa Kartika Bhakti berada di Kecamatan Seruyan Hilir Timur yang mengusahakan tanaman Kelapa Sawit. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis gambaran usahatani kelapa sawit di Desa Kartika Bhakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur 2) Menganalisis besarnya pendapatan usahatani kelapa sawit di Desa Kartika Bhakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Waktu penelitian adalah dari bulan Mei – Juli 2024. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dengan jumlah sampel petani kelapa sawit yaitu 22 petani sampel ditentukan menggunakan proportionate stratified random sampling. Gambaran usahatani menggunakan analisis deskriptif sedangkan analisis pendapatan menggunakan rumus total biaya, penerimaan, dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukan keadaaan usahatani kelapa sawit dengan mayoritas petani memiliki luas lahan kelapa sawit terbanyak yaitu pada rentang 1 – 3 hektar dengan umur tanaman 8 – 15 tahun dan menjadi umur produktif untuk menghasilkan Tandan Buah Segar, selain itu proses usahatani kelapa sawit yang dijalankan oleh petani menggunakan teknik budidaya yang hampir sama pada umumya hingga tahap produksi. Penerimaan yang diperoleh petani kelapa sawit Rp. 2.426.580.000/Ha/Tahun dengan jumlah produksi 1.249.200 kg/Tahun dan total biaya produksi yang dikeluaran Rp.1.203.429.375/Ha/Tahun dari total keseluruhan sampel, sehingga pendapatan petani yang diperoleh dalam periode setahun adalah Rp. 1.251.866.875/Ha/Tahun, Jadi usahatani kelapa sawit menguntungkan bagi petani.</p><p> </p><p>Kata Kunci: Kelapa Sawit, Usahatani, Gambaran Usahatani, Analisis Pendapatan</p>Marsela123 SellaSuroto *Tirsa Neyatri bandrang
##submission.copyrightStatement##
2024-09-252024-09-2542324510.59900/pagri.v4i2.199Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia Ke China
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/198
<span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Sebagai produk yang lebih baik, minyak kelapa sawit telah mendapat pengakuan internasional sebagai komoditas yang menghasilkan devisa terbesar secara global bagi pengekspor negara-negara yang tidak hanya bergantung pada minyak dan gas dari perkebunan. Minyak kelapa sawit tidak mahal, mudah dibuat, dan sangat stabil, menjadikannya minyak yang paling sering digunakan dan diproduksi di dunia. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk menganalisis pengaruh produksi terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia ke China. 2) Untuk menganalisis pengaruh harga internasional terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia ke China. 3) Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar atau kurs terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia ke China. 4) Untuk menganalisis pengaruh produksi, harga internasional dan nilai tukar atau kurs terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia ke China. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda sebagai teknik analisis data untuk memperoleh hasil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah secara simultan variabel produksi, harga internasional serta nilai tukar atau kurs berpengaruh signifikan terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke China. Sedangkan secara parsial produksi berpengaruh terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok dan harga internasional tidak berpengaruh terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok serta nilai tukar atau kurs tidak berpengaruh terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok.</span></span><div><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kata kunci: minyak kelapa sawit, ekspor, produksi, harga internasional, nilai tukar atau kurs</span></span></div><div> </div>Ditho RamadhanDenny TriwandoyoTirsa Neyatri bandrang
##submission.copyrightStatement##
2024-09-252024-09-2542213110.59900/pagri.v4i2.198Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Terhadap Perekonomian Masyarakat Kecamatan Seruyan Hilir Timur
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/200
<p>Penelitian ini dilatarbeakangi adanya persebaran perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Seruyan Hilir Timur menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Terhadap Perekonomian Masyarakat Kecamatan Seruyan Hilir Timur (Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan, Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif data dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara. Narasumber dalam penelitian ini sebanyak 35 orang. Pengambilan sampel berdasarkan teknik <em>(Purposive Sampling)</em> atau berdasarkan karakteristik yang sudah ditentukan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa setelah adanya perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Seruyan Hilir Timur masyarakat sudah bisa merasakan pengaruhnya kelapa sawit bisa menciptakan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, akses masyarakat menuju pelayanan kesehatan meningkat karena seluruh masyarakat sudah mempunyai BPJS sebagai jaminan kesehatan mereka, anak para petani sudah bisa dikatakan jauh lebih baik dari sebelumnya. Sebelumnya mereka hanya mampu menyekolahkan anak mereka hanya tamatan SMA. Sedangkan sekarang sudah bisa sampai lulus sarjana, masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya, serta mampu mengelola keuangan dengan menyisihkan sebagian uang mereka untuk di simpan.</p><p>Kata Kunci : Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian Masyarakat</p>Ahsana Nadia SafitriParissa Swasti NingrumTirsa Neyatri bandrang
##submission.copyrightStatement##
2024-09-252024-09-2542466810.59900/pagri.v4i2.200DAMPAK KEBERADAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SWADAYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA BANGUN HARJA KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/201
<p>Desa Bangun Harja merupakan salah satu dari 5 (lima) desa yang ada di KecamatanSeruyan Hilir Timur Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:1 ) Untuk menganalisis dampak Perkebunan Kelapa Sawit swadaya terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat di Desa Bangun Harja 2 ) Untuk menganalisis dampak Perkebunan Kelapa Sawit swadaya terhadap perekonomian di Desa Bangun Harja . Waktu penelitian ini dari bulan febuari hingga bulan juni 2024. Penentuan Lokasi ini di lakukan secara sengaja (purposive). Metode penelitian menggunakan analisis kualitatif dengan jumlah subjek petani kelapa sawit swadaya yaitu 17 petani subjek . subjek di tentukan menggunakan reduksi data (reduktion), penyajian data ( display), penarikan Kesimpulan (verifikasi ).Hasil penelitian ini menunjukan Perkebunan kelapa sawit memberikan dampak terhadap kesempatan kerja bagi petani kelapa sawit yang dapat dilihat dari adanya luas lahan yang dimiliki oleh petani kelapa sawit di Desa Bangun Harja yang semakin luas, dengan adanya pertambahan luas lahan, maka pendapatan petani semakin bertambah sehingga peluang kerja semakin meningkat karena adanya produksi dari perkebunan tersebut yang akan memerlukan tenaga kerja dalam menjalankan proses usahataninya Perkebunan kelapa sawit memiliki dampak terhadap perekonomian Desa Bangun Harja, secara positif perkebunan menghasilkan lapangan kerja bagi penduduk setempat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong perekonomian lokal. Dampak perkebuanan kelapa sawit terhadap perekonomian dapat dilihat dari tingkat pendidikan dari anak petani yang sudah menempuh pendidikan tinggi lebih tinggi dari orang tuannya hingga ke universitas, begitupun dengan tingkat perekonomian lainnya</p><p> </p><p>Kata kunci : Dampak keberadaan perkebunan kelapa sawit swadaya terhadap perekonomian masyarakat</p>Gina MeilaniSuroto *Denny Triwandoyo
##submission.copyrightStatement##
2024-09-252024-09-2542698310.59900/pagri.v4i2.201Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Koperasi Karya Maju Bersama Sekunder (KKMB SKD) Studi Kasus Masyarakat Desa Sungai Bakau
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/195
Penelitian ini mengevaluasi persepsi masyarakat Desa Sungai Bakau terhadap keberadaan Koperasi Karya Maju Bersama Skunder (KKMB SKD) dalam pengelolaan kebun plasma PT. Sumur Pandanwangi Kartika. Koperasi ini dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 26 Tahun 2007, yang menetapkan<div>bahwa perusahaan Perkebunan yang memiliki Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B) atau Izin Usaha Pengolahan (IUP) wajib membangun kebun masyarakat seluas minimal 20% dari total area kebun perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 23 anggota koperasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada anggota koperasi Desa Sungai Bakau untuk mengukur persepsi mereka. Hasil analisis menunjukkan persepsi positif terhadap keberadaan KKMB SKD, dengan persentase rata-rata hasil kuesioner sebesar 70%, yang termasuk dalam kategori “Setuju” (Kisaran 60%-79.99%). Temuan ini mengindikasikan bahwa koperasi berperan positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan kebun</div><div>plasma</div>Rahmajiyah JiyahDenny TriwandoyoSuroto *
##submission.copyrightStatement##
2024-09-252024-09-2542152010.59900/pagri.v4i2.195Dampak Sosial Ekonomi Keberadaan PT. Sumur Pandanwangi Kartika Terhadap Masyarakat Lokal Desa Kartika Bhakti Dan Sungai Bakau
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/196
<p>Dampak Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan lokal Masyarakat Lokal Desa Kartika Bhakti dan Sungai Bakau tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dampak sosial ekonomi mempengaruhi pendapatan masyarakat respon masyarakat terhadap faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan Masyarakat beradanya PT. Sumur Pandanwangi Kartika di Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Penelitian ini menggunakan Metode analisis Kuantitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan ke masyarakat Desa Kartika Bhakti dan Sungai Bakau, populasinya menggunakan Cluster Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan masyarakat Desa Kartika Bhakti dan Sungai Bakau ini mengalami peningkatkan hasil perbandingan. Berdasarkan hasil yang dapat disimpulkan. Sebelum masuknya perusahaan pendapatan masyarakat Kartika Bhakti 14 orang atau 46% berpendapatan rata-rata < Rp.500.000- Rp.1.000.000 dan sesudah adanya perusahan masuk maka mengalami peningkatan 15 orang 50% dan pendapatan Rp.4.000.000-Rp.5.000.000 hanya 4 orang 13,3%. Dan Desa Sungai Bakau sebelum adanya perusahan masuk 9 orang atau 47,3% berpendapatan rata- rata < Rp.500.000- Rp.1.000.000 dan adanya masuk perusahan pendapatan masyarakatnya Rp.2.000.000-Rp.3.000.000 15 orang 50%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 70,5% responden menyatakan bahwa dengan keberadaan perusahaan ini mengalami peningkatan dan berdampak positif. <br />Kata Kunci : Dampak ekonomi sosial, respon masyarakat</p>devy alhikmahTirsa Neyatri bandrangHermansyah *
##submission.copyrightStatement##
2024-09-252024-09-254211410.59900/pagri.v4i2.196ANALISIS PEMASARAN KARET RAKYAT DI DESA JAYA KARET KECAMATAN MENTAYA HILIR SELATAN KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/189
Karet merupakan komoditi pada subsector perkebunan dan terus menjadi perhatian pemerintah untuk selalu dikembangkan dalam upaya memperbaiki tataniaga karet yang berkeadilan. Penelitian tersebut bertujuan menganalisis karakteristik petani dan profil usahatani karet di Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kota waringin timur, menganalisis produksi dan pemasaran karet (salur pemasaran, biaya pemasaran, dan keuntungan) adapun Metode penelitian ini adalah survey di Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kota waringin timur. Sedangakan Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Sebanyak 25 petani karet dan 3 pedagang atau pengumpul. Karakteristik para petani karet di Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kota waringin timur yaitu umur rata-rata berumur 30 sampai 37 tahun, jenis kelamin sebagian besar laki-laki, tingkat pendidikan rata-rata berada di lulusan SMP, Sedangkan Luas lahan para petani bokar tertinggi yaitu 1–2 hektar sebesar 76 persen, diikuti 3–4 hektar sebesar24 persen, dan tidak ada petani bokar yang memiliki lahan lebih dari 4 hektar hal tersebut dikarenakan banyak para petani mengubah lahan perkebunan mereka menjadi komoditi lainya selain karet. keuntungan yang diterima para petani bokar adalah sebesar Rp 8.000/Kg. dan Rata- rata biaya yang harus dikeluarkan pedagang atau pengepul sebesar Rp 600/Kg sebagai biaya pemasaran dengan rincian transportasi Rp300 / Kg, Biaya di tempat Dan Penimbangan Rp 100/ Kg, Biaya Bongkar di pabrik Rp 100/Kg, Biaya resiko sebesar Rp 100/Kg, dan mendapatkan Keuntungan untuk pedagang pengepul sebesar Rp 1400/Kg. Adapun pabrik memberikan harga beli pada pedagang sebesar Rp 10.00/Kg,Hermansyah *
##submission.copyrightStatement##
2024-07-242024-07-2442212910.59900/pagri.v4i1.189PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (STUDI KASUS PETANI PADI SAWAH DI DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA)
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/190
Kegiatan penyuluhan merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat membantu petani dalam menyelesaikan permasalahan mereka dan juga penyuluh juga diharapkan mampu untuk meningkatkan pengetahuan petani padi sawah guna lebih meningkatkan jumlah produksi padi sawah. Di desa lanjut kegiatan penyuluhan kepada petani padi sawah biasanya dilakukan seminggu sekali. Penyuluh merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan petani yang diharapkan mampu untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani padi terhadap peran penyuluh pertanian lapangan di desa lanjut kecamatan singkep pesisir kabupaten lingga. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi petani padi terhadap peran penyuluh di desa lanjut kecamatan singkep pesisir kabupaten lingga provinsi kepulauan riau sebagai pembimbing, organisator , pelatih dan fasilitator dinilai sangat baik, meskipun demikian terdapat beberapa pernyataan yang terkaitMulyadi *Muhammad Nazarul YanisPuja TriandiniAdityo Azana PutraRizka WildaniElva Dwi Karyati
##submission.copyrightStatement##
2024-07-242024-07-2442303710.59900/pagri.v4i1.190ANALISIS SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA LAHAN SAWAH DI DESA LANJUT, KECAMATAN SINGKEP PESISIR
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/191
Penelitian bertujuan untuk mengetahui data sifat fisik dan kimia tanah pada lahan sawah di Desa Lanjut, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Metode yang digunakan yaitu metode survei eksplorasi menggunakan teknik Purposive Random Sampling, Wawancara dan Analisis Sampel di laboratorium. Parameter yang diamati adalah Warna Tanah (Munsell Color Charts), Tekstur Tanah (Texture by Feel), Struktur Tanah, Kemiringan Lereng (Slope), Ketinggian Tempat (Altitude) dan pH Tanah (pH Meter). Data hasil penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tekstur Tanah yang dominan di lokasi penelitian adalah Lempung Berliat dan Liat Berdebu. Warna Tanah yang dominan adalah Dark Brown dan Brown, Struktur Tanah yang dominan adalah bergumpal (blocky), Kemiringan Lerengnya bergelombang dan agak melandai, Ketinggian Tempat berkisar 5-10 mdpl, dan pH Tanah rata-rata adalah 6,9 (Netral). Pada umumnya sifat fisika dan kimia tanah pada lahan sawah di Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir masuk dalam kriteria sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi.Muhammad Nazarul YanisMulyadi *Adityo Azana PutraPuja TriandiniRizka WildaniRehandi *Suroto *
##submission.copyrightStatement##
2024-07-242024-07-2442384510.59900/pagri.v4i1.191STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KOPI LIBERIKA SEBAGAI AGROWISATA DI DESA KUMPAI BATU ATAS KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/188
Penelitian ini adalah untuk mengetahui alternative-alternatif strategi pengembangan dalam usahatani Kopi Liberika sebagai agrowisata di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Metode yang digunakan oleh peneliti meliputi observasi, wawancara dan studi pustaka. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa usahatani kopi Liberika dalam kondisi mulai dilirik masyarakat seiring berkembangnya gaya hidup Coffeeshop di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat. Kondisi yang merupakan faktor kekuatan usaha tersebut meliputi : kopi liberika yang memiliki rasa yang unik, komoditi kopi yang mudah dibudidayakan, letak lokasi usaha yang mudah dijangkau, nama Kopi Liberika yang dikenal masyarakat setempat, harga komoditi yang tergolong murah. Kondisi yang merupakan faktor kelemahan usaha tersebut meliputi : sumber daya manusia yang terlibat masih kurang, budidaya tanaman kopi Liberika yang masih belum optimal, fasilitas usaha yang kurang memadahi, promosi yang kurang maksimal. Pada Faktor Eksternal, peluang yang ada berupa : kunjungan konsumen dari berbagai kelas sosial, permintaan pasar yang belum bisa dipenuhi , varian produk turunan dan rasa yang masih bisa dikembangkan, dan kemajuan teknologi dapat mendukung. Kondisi ancaman bagi usaha Kopi Liberika di desa ini berupa : kesadaran masyarakat akan nilai ekonomi kopi Liberika ini masih rendah, pengetahuan usahatani dan pengolahan komoditi kopi belum memadai, dan munculnya persaingan berbagai jenis dan merk kopi jenis lain.Djoni *B.E. Saputra
##submission.copyrightStatement##
2024-07-242024-07-2442112010.59900/pagri.v4i1.188PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ULAT SUTERA (TUBIFEX SP)
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/187
<p>Pupuk kandang kotoran ayam merupakan limbah peternakan yang mudah diperoleh dan mamiliki kelebihan berupa kandungan protein serat kasar sebesar 50% dari berat kotor sehingga baik digunakan untuk pemupukan pada budidaya cacing sutra (Tubifex sp) pupuk kotoran ayam juga dapat digunakan sebagai suplai makanan untuk menopang pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp). Penelitian dilaksanakan dari tanggal 01 Desember 2021 sampai dengan 31 Januari 2022 di Kotawaringin Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran ayam dengan dosis bebreda terhadap pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp).<br />Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan empat perlakuan satu kontrol dan tiga kali ulangan. Parameter utama yang digunakan yaitu Analisis of Variance (ANOVA) serta uji lanjut dengan Duncan menggunakan SPSS 17.0.<br />Hasil ANOVA menunjukkan nilai F hitung (3,86*) lebih besar dari F tabel, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak yang mengartikan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp). Pada taraf signifikan di bawah (0,05) dengan nilai dengan nilai (3,48)). Berdasarkan uji lanjut Duncen yang diperoleh bahwa perlakuan B merupakan perlakuan yang terbaik (1,11c), namun perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan A, C, E dan berbeda nyata dengan perlakuan D (0,47a). Hasil ANOVA menunjukkan nilai F hitung (7,30**) lebih besar dari F tabel, sehingga H1 diterima H0 ditolak yang mengartikan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis berbeda memberikan pengaruh sangat nyata pada pertambahan berat biomassa cacing sutra (Tubifex sp). Pada taraf nilai signifikan (0,05) dengan niolai (3,48) dan (0,01) dengan nilai (5,99)). Berdasarkan hasil ANOVA H1 diterima H0 ditolak maka dilakukan uji lanjut Duncan. Berdasarkan uji lanjut Duncan diperoleh bahwa<br />perlakuan B merupakan perlakuan yang terbaik (0,001207b), Namun perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan ACE dan berbeda nyata dengan perlakuan D (0,000367b).</p>Hj. Harianty *Alexander Burhani Marda
##submission.copyrightStatement##
2024-07-242024-07-244211010.59900/pagri.v4i1.187KOMPARASI USAHA ASAP CAIR DENGAN MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN LIMBAH PELEPAH DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DI PARANG KAMPENG KEL. LANJAS
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/157
Seiring perkembangan perkebunan kelapa sawit di setiap Provinsi di Indonesia, maka semakin banyak pula potensi limbah padat kelapa sawit yang dihasilkan terutama di perkebunan rakyat di Parang Kampeng. Parang kampeng merupakan salah satu kelurahan, yaitu kelurah lanjas yang terletak di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 150 ha. Limbah padat kelapa sawit terdiri dari pelepah kelapa sawit, cangkang kelapa sawit, tandan kosong kelapa sawit dan lain sebagainya. Limbah Padat Kelapa Sawit yaitu Pelepah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), hasil perkebunan kelapa sawit, dimanfaatkan sebagai bahan dasar pengolahan asap cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan limbah pelepah dan TKKS menjadi asap cair dan untuk mengetahui, warna, pH dan senyawa organik asap cair pelepah dan TKKS. Metode yang digunakan dalam pembuatan asap cair berbahan dasar pelepah dan TKKS ini adalah metode pirolisis, dengan prinsip kerja pemanasan tanpa adanya udara atau oksigen. Proses pirolisis menggunakan waktu 90 menit dengan suhu pelepah 3500C dan TKKS 4000C, menghasilkan warna yaitu hitam pekat, dengan pH pelepah 3,94 dan TKKS 4,12. Senyawa organik yang dihasil dari pelepah sebanyak 12 senyawa penyususun dengan senyawa organik tertinggi yaitu, Dodecanoic acid 41,310%, 2-Furancarboxaldehyde (CAS) furfural 23,963%, Propane 11.492%. Dan TKKS memiliki 11 penyususun senyawa organik, senyawa organik tertinggi yaitu Dodecanoic acid 29.995%, Benzenesulfonic acid 29.185% dan Propane 10.451%.Dewi SintyaHidayatul RahmiIra Kusumawanti Kusumawanti
##submission.copyrightStatement##
2023-11-222023-11-22421610.59900/pagri.v3i2.157ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERAS SIAM EPANG DI TINGKAT PRODUSEN KABUPATEN SERUYAN (Studi Kasus Petani Padi Siam Epang di Desa Pematang Limau Kec Seruyan Hilir Timur)
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/158
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar harga jual beras yang layak pada tingkat petani padi siam epang di Kabupaten Seruyan berdasarkan pendapatan petani padi, harga jual berdasarkan indikator upah minimum Regional Kabupaten Seruyan dan harga jual berdasarkan indikator tingkat kemiskinan. Penelitian ini dilakukan pada petani beras siam epang di Desa Pematang Limau Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah. Metode non-random sampling artinya pengambilan data ditetapkan berdasarkan karakteristik dan ciri-ciri tertentu agar mendapatkan sampel yang sesuai dengan penelitian. Pemilihan sampling lokasi penelitian digunakan pada populasi daerah yang sangat kompleks terdiri dari unit populasi daerah sehingga ditentukanlah Desa Pematang Limau sebagai produksi Padi terbanyak dan memiliki petani padi yang aktif yaitu sebanyak 80 responden. hasil penelitian yang diperoleh pada responden petani beras siam epang yaitu bahwa pendapatan petani dengan harga jual saat ini Rp 17.000/kg mampu mencapai pendapatan petani beras siam epang sekitar Rp 1.207.800/ha/bln dengan titik pulang pokok produksi 469,03 kg/ ha/bln dan titik pulang pokok penerimaan sebesar Rp 7.908.163,26/ ha/bln, harga jual berdasarkan upah Minimum Regional (UMR) yaitu dengan ambang batas Rp 33.963,97/kg . Artinya Rp 33.963,97/ kg merupakan harga yang maksimal yang mampu dibeli oleh konsumen. harga jual berdasarkan tingkat kemiskinan yaitu Rp 18.006,3 / kg artinya harga jual yang terbentuk memang dapat meningkatkan pendapatan petani namun dapat mengakibatkan harga daya beli konsumen akan beras siam epang dapat menurun.Tirsa Neyatri Bandrang
##submission.copyrightStatement##
2023-11-222023-11-224271310.59900/pagri.v3i2.158ANALISIS PENDAPATAN KELAPA DALAM DI DESA PEMATANG PANJANG KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/40
<p>Kecamatan Seruyan Hilir Timur adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Seruyan, memiliki iklim tropis dan merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi besar dalam sector perkebunan. Luas areal tanaman kelapa dalam / coconut menurun dari tahun 2020 sampai 2021 yaitu dari 1.231 ha sampai 1.017 ha dan produksi kelapa tahun 2020 sampai 2021 adalah 955 ton dan 963 ton, walaupun ditahun 2021 terjadi penurunan luas areal tanaman kelapa yaitu menjadi 1017 ha, namun untuk produksi tanaman kelapa dalam mengalami peningkatan yaitu sebesar 955 ton menjadi 963 ton.<br />Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripsi. Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pendapatan petani dan tingkat efisiensi usaha tani. Pendapatan usaha tani menggunakan rumus : Pd = TR – TC, Pd (Pendapatan), TR (Penerimaan total) dan TC (Biaya total). Untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani menggunakan rumus : Efisiensi = R/C, R (total penerimaan), C (biaya total). Kriteria yang digunakan dalam menentukan efisiensi usaha adalah sebagai berikut:<br />R/C > 1 berarti usahatani kelapa dalam yang dijalankan efisien<br />R/C < 1 berarti usahatani kelapa yang diajalankan todak efisien<br />R/C= 1 berarti usahatani kelapa dalam yang di jalankan impas<br />Metode penentuan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kab Seruyan sebagai lokasi penelitian.<br />Hasil analisis pendapatan per hektar untuk petani kelapa dalam di Desa Pematang Panjang adalah sebagai berikut : Biaya total tertinggi sebrsar Rp. 2.972.009,- terendah sebesar Rp.371.784; Penerimaan tertinggi sebesar Rp. 6.500.000, Penerimaan terendah Rp. 2.250.000; Pendapatan teringgi sebesar Rp.4.659.272, Pendapatan terendah sebesar Rp. 631.183. Efisiensi usahatani kelapa dalam di Desa Pematang Panjang Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan bervariasi mulai dari nilai tertinggi sebesar 9,6 sampai dengan nilai terendah sebesar 1,4. Berdasarkan kriteria yang digunakan maka usaha tani layak diusahakan karena nilai R/C > 1.</p>Parissa SwastiWika Handriyani
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.40DINAMIKA KELOMPOK TANI SRI RAHAYU DESA KARANGSARI, KECAMATAN SEMPU, KABUPATEN BANYUWANGI
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/41
Pembangunan desa di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dititik beratkan pada pembangunan ekonomi dengan peningkatan tarap hidup masyarakat, alah satu potensi yang dapat dikembangakan adalah pembinaan kelompok Proses dinamika kelompok tani dimulai dari individu sebagai pribadi yang masuk kedalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda dan belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok Sasaran penelitian ini adalah kelompok tani Sri Rahayu di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Saat ini kegiatan kelompok tani Sri Rahayu masih bersifat informatif. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya keteraturan pelaksanaan kegiatan kelompok tani yang rutin, keterlibatan pengurus pada setiap kegiatan hanya bersifat informatif, dan administrasi kelompok tani yang sama sekali belum berjalan. Kepengurusan, kegiatan, dan administrasi ini berguna sebagai bahan informasi dan evaluasi untuk mengembangkan kelompok tani ke arah yang lebih baik.Supriadi S.P.,M.MANi’matur RohmahAdam Rozaki WahabMuhammad Nobi Reza FarkhanNur HidayatunNi’mah Alfia Nisa
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.41ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL PENGOLAHAN TAHU DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/42
Usaha pengolahan Tahu Pak Suwarno merupakan sebuah usaha pengolahan tahu yang berlokasi di Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Responden penelitian ini adalah pimpinan usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan Pak Suwarno, menentukan alternatif strategi pengembangan, dan menentukan prioritas strategi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (internal factor evaluation) dan EFE (eksternal factor evaluation), matriks IE (internal-eksternal), matriks SWOT (strengths-weaknesses-opportunities-treaths) matriks QSPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha Pak Suwarno berada pada posisi tumbuh dan kembangkan dengan strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT mengidentifikasi terdapat sembilan alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan. Strategi yang memiliki prioritas tinggi berdasarkan perhitungan matriks QSPM adalah Meningkatkan dan memperluas jaringan pasar.Hermansyah Hermansyah
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.42STRATEGI USAHA MADU KELULUT (Stingless Bees) DIMASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/43
Usaha budidaya lebah madu potensial dikembangkan di Kelurahan Kotawaringin Hilir Kecamatan Kotawaringin Lama, akan tetapi masyarakat masih kurang mengetahui manfaat dari usaha lebah madu karena tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki petani tentang budidaya lebah madu masih terbatas. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor internal dan eksternal serta strategi pengembangan usaha madu kelulut. Analisis data yang digunakan analisis SWOT. Faktor internal pada usaha lebah madu kelulut meliputi lahan tempat budidaya lebah madu kelulut sangat mendukung karena kebutuhan pakan lebah madu kelulut tercukupi, usaha madu kelulut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan harga Rp.400.000 per liter dan rantai pemasaran pendek. masih kurangnya ilmu pengetahuan tentang budidaya lebah madu kelulut, masih terbatasnya produksi madu kelulut dan sulitnya untuk mendapatkan bibit atau lebah madu kelulut. Faktor eksternal usaha madu kelulut adalah masih sedikitnya pesaing dalam usaha madu kelulut, kebutuhan pasar madu kelulut masih tinggi dan kepercayaan konsumen terhadap produk, perubahan kondisi iklim mengakibatkan lebah madu kelulut pindah, eksploitasi hutan menjadi lahan perkebunan dan gangguan hewan lain seperti semut, burung wallet. Strategi pengembangan usaha madu kelulut adalah memanfaatkan peluang guna menutupi kelemahan yang ada, yaitu dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan guna menambah pengetahuan budidaya madu kelulut agar memaksimalkan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar.Novi NurhayatiRisca PermatasariNurul Dolam
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.43ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERAS SEHAT S. ORGANIK DI KABUPATEN SLEMAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/44
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan Beras Sehat S. Organik produksi CV. Khanon Garden & Collection di Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Variabel yang diukur adalah variabel kualitas produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan Beras Sehat S. Organik. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan uji t. Interpretasi hasil analisis menggunakan tingkat kepercayaan 95%.<br />Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan beras sehat s.organik didominasi oleh usia proudktif dan pada tingkat pendidikan sarjana. Untuk hasil presentase skor kuesioner kualitas produk didapatkan persentase rata-rata jawaban butir 85,71%, harga 80,66% dan kepuasan adalah 86%, ini menunjukkan bahwa pelanggan beras sehat s.organik puas dengan kualitas dan harga produk. Hasil uji regresi linier berganda diketahui sinifikansi kualitas produk 0,903, nilai ini lebih besar dari nilai α (0,05) sehingga variabel tersebut dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan harga nilai signifikansinya 0,000 lebih kecil nilai α (0,5) sehingga dinyatakan harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. kemudian hasil triming harga terhadap kepuasan juga didapatkan nilai signifikanis 0,000 lebih kecil dari α sehingga dinyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. Untuk uji t berdasarkan hasil regresi berganda kualitas produk disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan. sedangkan harga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya harga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan Beras Sehat S. Organik.<br />Kata kunci : Kualitas produk, kemasan, harga, kepuasan, loyalitas.</p>Suroto SP., M.MA.
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.44PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL TANDAN BUAH SEGAR (TBS) TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PADA PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT DESA BANGUN HARJA KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/45
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO) dan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil atau PKO) ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang terbesar dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Salah satu komoditi dari subsektor perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Kabupaten Seruyan adalah kelapa sawit. Namun, sayangnya, perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Seruyan masih di dominasi oleh pihak swasta termasuk penetapan harga jual. Berdasarkan gambaran lebih lanjut terkait permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian ke petani rakyat desa Bangun Harja dalam jangka waktu 3 bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh biaya produksi dan harga jual terhadap tingkat keuntungan petani rakyat. Dari 48 petani rakyat ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif antar biaya produksi terhadap tingkat keuntungan petani. Berbeda dengan harga jual. Harga jual berpengaruh negatif terhadap tingkat keuntungan petani sawit rakyat. Hal ini dikarenakan harga jual ditetapkan oleh perusahaan sawit sehingga posisi tawar menawar petani sawit rakyat masih sangat rendah dan pada saat penelitian ini berlangsung terjadi anjlok harga TBS di tingkat petani. Secara simultan biaya produksi dan harga jual berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan petani Sawit. Berdasarkan hasil pengujian nilai korelasi antara biaya produksi terhadap tingkat keuntungan yakni 0,995 artinya biaya produksi memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan tingkat keuntungan. Sedangkan harga jual memiliki tingkat korelasi -2,44 hal ini mengartikan bahwa harga jual berpengaruh nyata terhadap tingkat keuntungan.Tirsa Neyatri Bandrang
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.45POTENSI USAHA KOPRA (KELAPA KERING) DI DESA PEMATANG KAMBAT, KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR, KABUPATEN SERUYAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/56
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi usaha kopra di Desa Pematang Kambat. Dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022, berlokasi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode survey menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan kepada 6 orang responden yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Jalan Kelapa, Jalan Pematang Kambat, Pematang Manggis dan Pematang Kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari, yang meliputi penyiapan alat dan bahan, survey dan wawancara, pengisian kuisioner, pengambilan data serta dokumentasi. Data hasil survey kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan proses pengolahan kopra dilakukan secara konvensional dengan penjemuran selama 2-3 hari, rata-rata kapasitas produksinya berkisar 3 ton/bulan. Para responden juga memiliki usaha lain seperti beternak sapi, berkebun, usaha walet, membuka warung dan berjualan gorengan. Rata-rata lama menjalankan usaha adalah 6,8 tahun dengan jumlah pekerja rata-rata yang dimiliki sekitar 7 orang. Hampir semua pelaku usaha kopra memiliki lahan perkebunan kelapa sendiri sebagai sumber bahan bakunya. Rata-rata produk kopra tersebut dijual ke beberapa perusahaan dan perorangan di daerah Samuda, Kotawaringin Timur dengan dikemas menggunakan karung dan diangkut menggunakan mobil pick up. Rata-rata harga jual kopra dari produsen adalah Rp 8.768,-/kg. Terdapat limbah hasil dari pengolahan seperti serabut dan tempurung kelapa yang digunakan sebagai bahan baku pembakaran/pengasapan. Usaha kopra di Desa Pematang Kambat ini sangat potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat dengan dukungan dari Dinas dan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan lembaga-lembaga terkait.Muhammad Nazarul Yanis SP., MP.
##submission.copyrightStatement##
2023-11-022023-11-024210.59900/pagri.v2i1.56Penetapan Kandungan Senyawa Organik Asap Cair Berbahan Limbah Kelapa (Tempurung dan Serabut kelapa Muda) Di Muara Teweh Determination of the Organic Compound Content of Liquid Smoke Made from coconut waste (coconut shells and young coconut fibers) in Muara Teweh
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/159
Serabut kelapa muda dan tempurung kelapa merupakan limbah pada pengolahan kelapa. Di muara Teweh pada Kabupaten Barito Utara banyak ditemukan limbah tempurung pada usaha kelapa parut dan serabut kelapa muda pada usaha es kelapa muda. Keberadaaan limbah ini memerlukan pengelolaan agar dapat digunakan dan dimanfaatkan lebih lanjut. Pemanfaatan kedua limbah tersebut dapat dilakukan dengan mengolah limbah menjadi asap cair. Asap cair memiliki manfaat karena kandungan senyawa organik yang terkandung di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa organik asap cair dari limbah serabut muda dan tempurung kelapa yang terdapat di Muara Teweh. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Rekayasa Politeknik Muara Teweh. Penelitian dilakukan melalui 2 (dua) tahapan yaitu : pengolahan asap cair menggunakan pirolisator mini dan penetapan kandungan asap cair dengan menggunakan GCMS. Hasil penelitian menunjukan rendemen asap cair untuk serabut kelapa sebesar 15% dan tempurung kelapa 16%. Hasil pengukuran pH diketahui bahwa pH asap cair serabut kelapa muda 4,01 dan pH asap cair tempurung kelapa 3,35 adapun warna dari kedua asap cair tersebut adalah hitam pekat. Kandungan senyawa organik tertinggi pada asap cair dari serabut kelapa muda adalah dedecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester sebanyak 33.058%, dan asap cair dari tempurung kelapa adalah dedocanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester sebanyak 25.154%.Ikhlas *Siti MunawarohCica Riyani
##submission.copyrightStatement##
2023-10-032023-10-0342141910.59900/pagri.v3i2.159ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITI KELAPA SAWIT DI DESA KARTIKA BHAKTI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/160
Dalam melakukan penelitian tersebut penelitian melakukan analisis Saluran Pemasaran Komoditi Kelapa Sawit Di Desa Kartika Bhakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan yang mana penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi Petani di desa Kartika Bhakti tersebut. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif, yang mana metode pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Adapun objek penelitian tersebut adalah Desa Kartika Bhakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh data dan gambaran secara umum bahwa Saluran Pemasaran Kelapa Sawit dengan cara para petani menggunakan saluran pemasaran yang cukup panjang yaitu Petani menjual ke Pedagang Kecil atau pengepul setelah itu dijual ke Pabrik. Hal tersebut digunakan Petani karena Petani sudah terbiasa melakukanya dan menjadi kebiasaan para petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari. Petani tidak dapat langsung menyalurkan hasil panen tandan sawitnya kepada perusahaan karena petani tidak memiliki akses masuk kedalam pabrik perusahaan sawit. Perilaku pasar di desa tersebut menunjukan hubungan yang sangat kuat antara pedagang kabupaten dengan pedagang besar, Keuntungan yang didapatkan petani adalah sebesar Rp.1150 dan keuntungan pengepul atau pedagang Rp.350 hal tersebut didasari karena adanya pengurangan dari biaya upah panen bagi petani dan biaya pemasaran bagi pengepul hal tersebut terlihat dari cukup panjangnya proses saluran penjualan hasil panen para petani dan juga kurang tersedianya informasi harga yang di peroleh para petani serta adanya kerjasama antara para pembeli yang sengaja menutupi harga dari pabrik.Hermansyah Hermansyah
##submission.copyrightStatement##
2023-10-032023-10-0342202510.59900/pagri.v3i2.160PENGARUH KEKERINGAN DAN KEBAKARAN LAHAN TERHADAP BIAYA USAHATANI PETANI KELAPA SAWIT DESA KARTIKA BAKTI
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/161
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor kekeringan dan kebakaran lahan terhadap Biaya Usahatani petani kelapa sawit di Desa Kartika Bakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif, penentuan samplingnya menggunakan sampling pupossive, dengan metode pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik insindental. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan uji t. Deskripsi jawaban variable kekeringan lahan nilai jawaban rerata tertinggi pernyataan bahwa kekeringan menyebabkan mudah terjadi kebakaran lahan nilainya sebesar 4,6 dan pernyataan bahwa kekeringan menyurutkan motivasi petani untuk berkebun nilai reratanya rendah yaitu 3,1. Deskripsi hasil varibel kebakaran hutan nilai rerata tertinggi pernyataan kebakaran lahan menyebabkan hangusnya tajuk- tajuk daun kelapa sawit dan pernyataan kebakaran menyebabkan rusaknya vegetasi dan polusi asap yang mengganggu pernafasaan warga mendapatkan nilai rerata 4,3. kemudian rerata dengan nilai 3,7 antara lain pernyataan kebakaran mematikan pohon sawit, merusak tekstur dan kesuburan tanah serta infrastruktur. Deskripsi jawaban responden variable biaya usahatani reratanya 3,8 terkait dengan pernyataannya bahwa dengan terjadinya kekeringan dan kebakaran meyebabkan pendapatan menurun pada kebun tanaman menghasilkan dan manaikkan biaya usahatani baik kebun kondisi tanaman menghasilkan ataupun tidak menghasilkan. Dari uji t nilai signifikansi variable kekeringan lahan 0,092, nilai ini lebih besar dari ï¡ (0,05), disimpulkan bahwa hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variable kekeringan lahan tidak berpengaruh sifnifikan terhadap biaya usahatani. Kemudian nilai signifikansi variabel kebakaran lahan adalah 0,015, nilai ini lebih kecil dari α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel kebakaran lahan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel biaya usahatani. Hasil uji regresi linier berganda nilai adjust R2 adalah 0,540 atau 54 %. Artinya bahwa, variasi variabel kekeringan lahan dan variabel kebakaran lahan mampu menjelaskan variasi variabel biaya usahatani sebesar 54 %, sedangkan sisanya sebesar 46 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.Suroto *Fathur RahimJhossy PratamaFarah Rahmadhani
##submission.copyrightStatement##
2023-10-032023-10-0342263310.59900/pagri.v3i2.161ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL PETANI KELAPA SAWIT DI DESA RUNGAU RAYA KECAMATAN DANAU SELULUK
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/145
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi masyarakat Desa Rungau Raya Kecamatan Danau seluluk dalam memilih usaha pertanian kelapa sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan datanya dengan kuesioner. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan frekuensi. Hasil penelitian bahwa skor jawaban kuesioner yang didapat dari faktor eksternal yaitu variabel lingkungan memberikan pernyataan tentang kondisi fisik lingkungan Desa Rungau Raya mendapatkan dominasi skor yang tinggi, yaitu skor 5 sebanyak 113 frekuensi pilihan jawaban responden atau 75,3%. Dominasi frekuensi respon pilihan jawaban skor yang tinggi menunjukan penilaian petani kelapa sawit terhadap kondisi alam sesuai sebagai lahan budidaya kelapa sawit. Kemudian skor jawaban dari variabel kelompok acuan dengan pernyataan tentang acuan para petani memilih usaha budidaya kelapa sawit memperoleh respon jawaban skor 5 sebanyak 85 frekuensi pilihan jawaban atau 56,7%, hal ini menunjukkan bahwa petani kelapa sawit Desa Rungau Raya memiliki cukup pertimbangan sebagai acuan sebelum mengambil keputusan untuk berusaha kelapa sawit khususnya dari keluarga. Sedangkan penyataan alih fungsi lahan mendapatkan frekuensi respon jawaban skor 2 yang cukup banyak atau 21,3% disebabkan pada kenyataannya lahan yang digunakan untuk bertanam kelapa sawit bukan alih fungsi lahan melainkan lahan hutan yang sengaja dibuka untuk perkebunan kelapa sawit. Lalu skor jawaban yang didapat dari faktor internal yaitu variabel persepsi mendapatkan frekuensi respon jawaban tinggi, yaitu skor 5 mendapatkan frekuensi respon jawaban 143 atau 68,4%, hasil tersebut menjelaskan bahwa mayoritas petani kelapa sawit terpengaruh oleh persepsi yang dibangun terhadap usaha kelapa sawit. Skor jawaban dari variabel motivasi mendapatkan skor jawaban yang sangat tinggi dengan skor 5 frekuensi respon jawabannya sebanyak 217 kali atau 90,8%. Tingginya frekuensi skor 5 mencapai 90,8% membuktikan bahwa usaha dibidang kelapa sawit sangat menjanjikan sehingga petani memiliki harapan besar untuk mendapatkan kesejahteraan bagi diri dan keluarganya dalam jangka panjang. Kata kunci ; Lingkungan, Kelompok Acuan, Persepsi, Motivasi.Suroto *
##submission.copyrightStatement##
2023-08-132023-08-134210.59900/pagri.v3i1.145PENGARUH BANTUAN MESIN POMPA AIR BAHAN BAKAR GAS TERHADAP PENURUNAN BIAYA OPERASIONAL PETANI PADI SAWAH
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/144
Irigasi sawah merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pertanian di Indonesia. Dengan curah hujan yang bervariasi dan cuaca yang tidak selalu dapat diprediksi, sistem irigasi yang efisien dan berkelanjutan menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi risiko kekurangan air, dan mendukung ketahanan pangan nasional. Sampel dari penelitian ini diperoleh setelah memilah populasi yang ada yaitu dari petani padi sawah desa Kaligondang yang menerima bantuan pompa air berbahan bakar gas dan memiliki kesamaan luas lahan dan jenis padi yang sama. Diperoleh 15 sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jika dilihat dari analisis deskriptif terlihat bahwa terjadi penurunan rata-rata biaya bahan bakar sebesar Rp. 62.467 dari biaya Rp. 80.800 menjadi Rp. 18.333 Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar gas untuk pompa air dapat menurunkan biaya bahan bakar sebesar 75%. Hasil Uji T menunjukkan perbandingan biaya yang dikeluarkan petani antara menggunakan bahan bakar gas dan bahan bakar minyak untuk pompa air dalam membantu irigasi usaha tani padi sawah., hal ini terlihat dari nilai Sig. 0,000 atau <0,005. Hasil uji t dapat dikatakan bahwa penurunan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar adalah signifikan.Suwarni *Bayu Mahendra
##submission.copyrightStatement##
2023-08-132023-08-134210.59900/pagri.v3i1.144Analisis Sikap Multiatribut Fishbein Konsumen Keripik Singkong Tyas di Kabupaten Kotawaringin Barat
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/143
Industri kecil memiliki peranan besar dalam perekonomian. Salah satu kelompok industri pertanian yang terus berkembang yaitu pengolahan keripik singkong sebagai ragam olahan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan sikap konsumen terhadap atribut-atribut keripik singkong Tyas di Desa Pangkalan Satu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan model sikap Multiatribut Fishbein. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik konsumen keripik singkong Tyas adalah perempuan belum menikah yang berada pada rentang usia 20-30 tahun dengan rata-rata tingkat pendidikan SMA dan pekejaan yaitu pelajar/ mahasiswa dengan pendapatan rata-rata berkisar ≤ Rp 500.000. Tingkat kepercayaan (bi) konsumen terhadap atribut keripik singkong Tyas adalah atribut harga dengan skor sebesar 4,3 dan tingkat kepentingan (ei) konsumen dalam membeli keripik singkong Tyas adalah atribut rasa dengan skor sebesar 4,3. Berdasarkan analisis didapatkan nilai sikap konsumen yaitu atribut rasa (17,63) dan atribut harga (17,33) disikapi positif oleh konsumen. Sedangkan atribut ukuran kemasan (15,31), atribut kerenyahan (12,46), dan atribut merek (11,55) disikapi netral oleh konsumen.jerry SelviaNovi NurhayatiDewi Mirnawati
##submission.copyrightStatement##
2023-08-132023-08-134210.59900/pagri.v3i1.143DAMPAK DITERAPKANNYA KEBIJAKAN RED II (RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE II) UNI EROPA TERHADAP EKSPOR KELAPA SAWIT INDONESIA
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/142
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap dampak diterapkannya kebijakan Red II (Renewable Energy Directive II) Uni Eropa khususnya Negara Belanda terhadap Ekspor Kelapa Sawit Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan luar negeri dan konsep kepentingan Nasional diberlakukannya RED II pada Tahun 2018. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan mengumpulkan literatur pendukung dari dampak kebijakan serta upaya yang dilakukan pemerintah Indonesias serta berbagai isu yang terkait mengenai Red II. Kemudian pengolahan data primer dan sekunder. Berdasarkan penelitian yang dilakukan memperoleh hasil bahwa kebijakan Red II ini sangat mempengaruhi terhadap nilai ekspor pemerintah Indonesia ke Belanda, selain itu terjadi perubahan kepentingan di mulai dari dampak lingkungan sampai pada ekonomi. Upaya yang mampu dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu dengan cara tetap memproduksi minyak kelapa sawit dan memenuhi kebutuhan minyak kelapa sawit di dalam negeri agar tercukupi terlebih dahulu, selain itu pemerintah Indonesia juga mengkampanyekan produk kelapa sawti ke negara-negara lain yang memiliki potensi untuk membeli minyak kelapa sawti seperti Asia selatan (India, Pakistan), Afrika. Sebagai upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia selanjutnya mewajibkan petani kelapa sawit swadaya memiliki sertifikat ISPO degan tujuan pelestarian lingkungan. Karena kebijakan Red II ini tidak hanya sebatas pelestarian lingkunganakan tetapi juga mempengaruhi kepentingan ekonomi negara lainTirsa Neyatri BandrangDitho Ramadhan
##submission.copyrightStatement##
2023-08-132023-08-134210.59900/pagri.v3i1.142PEMANFAATAN KELAPA BUANGAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA KOPRA GUNA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA PEMATANG KAMBAT, KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/141
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan kelapa buangan sebagai alternatif bahan baku kopra di Desa Pematang Kambat. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023, berlokasi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode survei menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan dan diskusi kepada 6 orang responden yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Jalan Kelapa, Jalan Pematang Kambat, Pematang Manggis dan Pematang Kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari, yang meliputi penyiapan alat dan bahan, survei dan wawancara, pengisian kuisioner, kegiatan diskusi, pengambilan data serta dokumentasi. Data hasil survei kemudian dianalisis secara deskriptif. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Desa Pematang Kambat adalah sebagai petani kelapa. Hasil kelapa yang berlimpahi membuat banyaknya kelapa buangan yang masih diolah menjadi kelapa kopra asalan, masih banyak produsen belum memahami cara pengolahan kopra yang baik. Hasil penelitian menunjukan proses pengolahan kopra masih dilakukan secara konvensional/traditional dengan penjemuran selama 2-3 hari. Hampir semua pelaku usaha kopra memiliki lahan perkebunan kelapa sendiri sebagai sumber bahan bakunya. Rata-rata produk kopra tersebut dijual ke beberapa perusahaan dan perorangan di daerah Samuda, Kotawaringin Timur. Rata-rata harga jual kopra dari produsen adalah Rp 8.800,-/kg. Terdapat limbah hasil dari pengolahan seperti serabut dan tempurung kelapa yang belum digunakan secara optimal menjadi produk turunan bernilai ekonomis lainnya. Apabila hal tersebut diterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi sisa kelapa yang terbuang, dan hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Usaha kopra di Desa Pematang Kambat ini sangat potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat dengan dukungan dari Dinas dan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan lembaga-lembaga terkait.Muhammad Nazarul Yanis
##submission.copyrightStatement##
2023-08-132023-08-134210.59900/pagri.v3i1.141ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA BANGUN HARJA KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/89
<p>Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman kopi seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas 652 Ha, dan Aren 205 Ha.<br />Sektor perkebunan mempunyai peluang yang sangat besar untuk dijadikan andalan. Peranan sektor perkebunan yang demikian besar bagi peningkatan pendapatan petani dan penyediaan bahan baku untuk industri dalam negeri serta sebagai sumber devisa negara. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting bagi subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan petani dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha tani kelapa sawit di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan.<br />Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 48 orang petani sawit. Teknik pengumpulan data dengan cara menyusun item-item pertanyaan secara terperinci dan melakukan tanya jawab untuk mengetahui seberapa besar pendapatan usaha tani kelapa sawit di Desa tersebut. Dari pengolahan data diperoleh hasil penelitian bahwa hasil penerimaan rata-rata atas usaha yang dijalankan pada usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 35.800.568,-/Ha/Tahun, sedangkan total biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 10.038.744,-/Ha/Tahun dengan demikian total pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp. 16.804.824,- /Ha/Tahun. Kemudian hasil dari R/C adalah sebesar 2,86. artinya usahatani kelapa di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan Meguntungkan.</p>Herman syah
##submission.copyrightStatement##
2022-10-312022-10-314210.59900/pagri.v2i2.89Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah di Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/80
Tanaman Bawang Merah merupakan komoditas holtikultura dengan produksi terbesar di Indonesia, Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut merupakan salah satu sentra produksi di Garut. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani Bawang Merah, dan 2) Mengatahui besarnya R/C dan BEP usahatani Bawang Merah di Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Perhitungan pendapatan mulai dari biaya produksi, penerimaan, harga jual, hasil produksi, kelayakan dihitung menggunakan R/C dan BEP. Total biaya yang dikeluarkan di luas lahan 1 ha untuk satu musim tanam terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel adalah sebesar Rp 70.343.734, dengan penerimaan sebesar Rp 90.877.847 dari penjualan hasil produksi yang didapatkan sebesar 8.674 kg dengan harga yang berlaku pada saat penelitian yaitu Rp 10.339/kg. Pendapatan yang diterima adalah sebesar Rp 20.534.114, dan nilai R/C 1,29. Untuk BEP produksi hasilnya minimal petani harus memproduksi 1.469 kg, sedangkan BEP rupiah minimal harus memperoleh penerimaan sebesar Rp 15.504.078. Hasil penelitian usahatani Bawang Merah di Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut layak untuk dijalankan.Rizal Yudha NugrahaFitri AwaliyahTatang Mulyana
##submission.copyrightStatement##
2022-10-012022-10-014210.59900/pagri.v2i2.80ANALISIS LEMBAGA DAN SALURAN PEMASARAN KOPRA DI DESA PEMATANG KAMBAT, KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR, KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/79
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dari lembaga pemasaran dan pola saluran pemasaran usaha kopra di Desa Pematang Kambat. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2022, berlokasi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode survei eksplorasi menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner sebanyak 30 pertanyaan kepada 6 orang responden yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Jalan Kelapa, Jalan Pematang Kambat, Pematang Manggis dan Pematang Kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari, yang meliputi penyiapan alat dan bahan, survei dan wawancara, pengisian kuisioner, pengambilan data serta dokumentasi. Data hasil survei kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan pola saluran pemasaran kopra yaitu dari Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen. Fungsi dari masing-masing lembaga pemasaran diketahui bahwa produsen melakukan semua fungsi pemasaran kecuali untuk fungsi pembelian. Pedagang besar juga melakukan semua fungsi pemasaran kecuali untuk fungsi pengangkutan. Sedangkan pengecer hanya melakukan fungsi pemasaran yaitu pembelian, penjualan, pengangkutan, pembiayaan dan informasi pasar.Muhammad Nazarul YanisAriadi *
##submission.copyrightStatement##
2022-10-012022-10-014210.59900/pagri.v2i2.79ANALISIS PENGARUH MODAL DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI DESA KARTIKA BAKTI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/78
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh modal dan harga terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Desa Kartika Bakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Variabel yang diukur adalah variabel modal dan variabel harga terhadap pendapatan petani kelapa sawit. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan uji t. Interpretasi hasil analisis menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para petani kelapa sawit di Desa Kartika Bakti memiliki usia kisaran usia 40 tahunanan, hal ini menunjukkan bahwa para petani pada umumnya berada pada usia dengan produktifitas tinggi. Dari segi pendidikan, didominasi tamatan SD sekitar 75%, kemampuan pengambilan keputusan yang baik, didukung oleh kemudahan akses informasi dunia pertanian khususnya terkait kelapa sawit. Dari hasil skor kuesioner kita ketahui rerata untuk variabel modal, harga dan pendapatan mendapatkan angka diatas 4,0 sehingga dapat disimpulkan dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menandakan bahwa para petani sudah memiliki kesiapan yang baik ketika memulai untuk masuk pada kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit, para petani meyaqini akan prospek yang bagus untuk bisnis kelapa sawit kedepannya. Hasil uji regresi linier berganda diketahui bahwa nilai signifikansi variabel modal 0,002 dan nilai signifikansi variable harga 0,000, sehingga variabel modal dan variable harga dinyatakan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Desa Kartika Bakti. Kemudian berdasarkan hasil regresi tersebut disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel modal berpengaruh sifnifikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Desa Kartika Bakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur.Suroto *
##submission.copyrightStatement##
2022-10-012022-10-014210.59900/pagri.v2i2.78STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN BUDIDAYA PERKEBUNAN PISANG (KECAMATAN SERUYAN HILIR)
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/77
Tujuan penelitian untuk menganalisis kondisi faktor internal dan eksternal, dan menganalisis prioritas strategi pengembangan dan pemasaran perkebunan buah pisang Kecamatan Seruyan Hilir. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling kepada 5 petani pisang Kecamatan Seruyan Hilir. Analisis data menggunakan IFE, EFE, SWOT, dan QSPM. Hasil menunjukkan bahwa, kekuatan: tersedianya cukup petani, panen melimpah berkelanjutan, budidaya dilakukan secara turun-temurun, kualitas pisang baik, harga pisang terjangkau. Kelemahan: permodalan terbatas, kualitas SDM kurang, serangan hama dan penyakit, promosi kurang, informasi pasar terbatas. Peluang: pangsa pasar luas, permintaan meningkat, kondisi geografis aman memadai, kondisi jalan antar daerah bagus, perkembangan kemajuan teknologi. Ancaman: adanya pesaing, fluktuasi harga bibit, pupuk, dan harga jual pisang, didominasi pedagang pengepul, cuaca mempengaruhi produksi, kurangnya peran pemerintah. Prioritas strategi meningkatkan peran penyuluh dalam budidaya, pembasmian hama, dan antisipasi perbuahan cuaca.Eko Saputra
##submission.copyrightStatement##
2022-10-012022-10-014210.59900/pagri.v2i2.77POLA DISTRIBUSI PEMASARAN PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI DESA BANGKAL KECAMATAN SERUYAN RAYA KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/76
Perkebunan karet di desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan pada tahun 2019 memiliki luas areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sebesar ±20 Ha, Tanaman Menghasilkan (TM) sebanyak 290,5 Ha dan luas areal untuk tanaman karet yang rusak itu tidak ada. Di desa Bangkal terdapat kurang lebih 48 orang yang mata pencaharian adalah sebagai petani karet. Penelitian ini dimaksudkan dengan tujuan menganalisis pola saluran distribusi dan menganalisis marjin pemasaran komoditi karet di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara menggunakan koesioner.dengan pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Saluran pemasaran karet yang ada di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan adalah saluran yang tidak banyak melibatkan banyak lembaga pemasaran, karena pola saluran pemasarannya adalah saluran pemasaran tingkat satu (one lavel channel). Artinya saluran pemasaran karet di Desa Bangkal dimulai dari petani menjual ke pedagang pengumpul dan kemudian di jual kembali ke pabrik (PT Sampit) yang berada di Kotawaringin Timur (Sampit). Harga jual karet petani ke pedagang pengumpul Desa Bangkal adalah sebesar 6.932/Kg dan dari pedagang pengumpul ke pabrik di Sampit (PT. Sampit) adalah sebesar 8.500/Kg. Maka marjin pemasaran yang diperoleh dari komoditi karet di Desa Bangkal adalah sebesar Rp. 1.568/Kg atau 24,12%Tirsa Neyatri Bandrang
##submission.copyrightStatement##
2022-10-012022-10-014210.59900/pagri.v2i2.76PERENCANAAN DAN PENGENDALIAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU JAMUR TIRAM DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/19
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau usaha rumah tangga .Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melakukan efisiensi dari sisi biaya produksi. Untuk itu, diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian produksi yang sangat berkaitan erat dengan bahan baku. Keberadaan bahan baku menjadi hal yang penting dikarenakan jika terjadi kekurangan bahan baku, akan menghambat proses produksi. Jika berlebih maka berpengaruh pada biaya-biaya yang dikeluarkan oleh produsen. Usaha Rumah Tangga Jamur Tiram merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang bagus. Namun, terkadang masalah yang kerap dihadapi yakni ketidakpastiaan persediaan bahan baku jamur tiram. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dalam menentukan perencanaan dan pengendaliaan persediaan Jamur Tiram pada usaha rumah tangga. Penelitian ini hanya meneliti tentang perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku. Tujuan penelitian ini adalah meramalkan kebutuhan permintaan Jamur Tiram menggunakan metode ARIMA untuk 1 tahun mendatang pada bulan Januari-Desember 2022, merencanakan pembelian Jamur Tiram ekonomis menggunakan metode EOQ. Hasil dari peramalan Jamur Tiram dengan menggunakan ARIMA (Autoregresive moving avarage) dan total jumlah sebesar 2066,22 Kg per 4000 log (media tanam) untuk 1 tahun yang akan datang. Sedangkan untuk metode EOQ (Econimic order quantity ) untuk tingkat persediaan optimal Jamur Tiram dihasikan 39,4 Kg.Tirsa Neyatri BandrangFifin Winarsih
##submission.copyrightStatement##
2021-12-242021-12-244210.59900/pagri.v1i1.19PENGARUH TINGKAT PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN DANAU SEMBULUH TERHADAP PENANGKARAN BURUNG WALET DI KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/16
Budidaya burung walet banyak diminati masyarakat khususnya di Desa Sembuluh, Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan. Banyak orang yang menganggap bahwa sarang burung walet memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, selain banyak manfaat bagi kesehatan nilai jual sarang burung walet ini terhitung sangat mahal, yaitu berkisar 10 – 16 Juta per kg. Perkembangan penangkaran burung wallet yang sangat cepat menyebabkan pendirian bangunan brung wallet ini bergabung dengan pemukiman warga menyebabkan persepsi yang berbeda-beda tiap warga. Sembuluh, Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan yang tinggal di sekitar bangunan penangkaran burung wallet meliputi suara burung wallet, suara rekaman burung wallet, rumah/ bangunan burung wallet, dan juga penyakit. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 orang responden, penentuan jumlah sampel diambil secara acak dari populasi yang sesuai. Sampel dipilih sesuai dengan metode pemilihan sampel (sampling). Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa suara burung walet dan suara rekaman pemanggil burung walet diperoleh 153 dengan kategori sangat terganggu, keadaan tersebut membuktikan bahwa kebanyakan masyarakar sekitar sangat terganggu dengan adanya suara bising yang ditimbulkan oleh suara rekaman pemanggil burung walet, untuk sub variabel rumah tinggal walet diperoleh skor 164 yang berarti berada pada kategori tinggi, dan nilai skor tertinggi dari beberapa indikator adalah 116 dengan kategori terganggu, keadaan tersebut membuktikan bahwa keberadaan tempat tinggal walet mengganggu warga setempat. Variabel penyakit terdapat skor 199 yang berarti berada pada kategori tinggi, nilai sekor yang di peroleh dari beberapa indikator yaitu 138 dengan kategori sangat khawatir. Artinya rata-rata responden yang tinggal di sekitar bangunan penangkaran burung walet mereka sangat khawatir dengan penyakit yang di timbulkan burung walet.Mira Lestari
##submission.copyrightStatement##
2021-12-222021-12-224210.59900/pagri.v1i1.16ANALISIS PEMASARAN BUAH KELAPA DALAM DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/11
<p>Pemasaran merupakan aspek penting dalam pengembangan agribisnis terutama usaha kelapa dalam. Proses penyampaian kelapa dalam dari produsen ke konsumen akan semakin lancar jika didukung oleh sistem pemasaran yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola saluran pemasaran kelapa dalam; untuk menganalisa biaya, keuntungan dan marjin pemasaran pemasaran kelapa dalam; serta untuk menganalisis tingkat efisiensi ekonomis dari masing-masing saluran pemasaran kelapa dalam di Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif dan pelaksanaan teknisnya dengan teknik survei. <br />Metode penentuan daerah penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kab Seruyan sebagai lokasi penelitian. Metode penentua produsen sampel dilakukan secara Quota sampling, sedangkan penentuan sampel lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pencatatan. <br />Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola saluran pemasaran kelapa dalam yaitu, saluran pemasaran I : Produsen – Konsumen, saluran II: Produsen – Pedagsang Besar- Pedagang Pengecer –konsumen dan saluran pemasaran III : Produsen – Pedagang pengumpul - Pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen. Pada saluran pemasaran I tidak terdapat biaya pemasaran; Total biaya pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp. 469 per buah, sedangkan pada saluran pemasaran III sebesar Rp.441 per buah. Total keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp. O per buah (0%), saluran pemasaran II sebesar Rp. 1.757 per buah (53,47)% dan saluran pemasaran III sebesar Rp. 2.000 per buah (54,14%). Farmer’share pada saluran pemasaran I sebesar 100%, saluran pemasaran II sebesar 46,53% dan saluran pemasaran III sebesar 42,86%. Saluran pemasaran I paling efisien dari segi ekonomis dibandingkan saluran pemasaran II dan III karena mempunyai presentasi marjin pemasaran paling rendah dan farmer’s share tertinggi</p>Parissa SwastiSoffiah -Herman Syah
##submission.copyrightStatement##
2021-11-052021-11-054210.59900/pagri.v1i1.11ANALISIS MARGIN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KOTA SAMPIT
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/8
<p>Produksi bawang merah yang masih bersifat musiman menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat di luar musim panen. Hal ini berakibat pada kenaikan harga bawang merah terutama menjelang hari raya keagamaan maupun menjelang pergantian tahun. Harga bawang merah yang berfluktuasi dipengaruhi oleh faktor pendistribusian dari produsen ke konsumen akhir yang masih bermasalah. Marjin distribusi merupakan salah satu indikator efisiensi pada sistem distribusi. Peningkatan marjin distribusi tersebut mengindikasikan bahwa distribusi komoditas semakin tidak efisien. Disatu sisi, tata niaga yang belum terorganisir dengan optimal juga menjadi pemicu melonjaknya harga bawang merah di level konsumen dibandingkan harga yang diperoleh dari petani salah satunya di wilayah Sampit yang tidak memiliki produsen bawang merah sehingga pendistribusian komoditi ini masih berharap produsen dari luar Kabupaten seperti  Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Banjarmasin dan Sulawesi.</p>Berdasarkan gambaran lebih lanjut terkait permasalahan tersebut, maka dilakukan survey pola distribusi dan margin bawang merah di kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dalam jangka waktu 1 Tahun yakni bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2020. Kegiatan ini dilakukan di kota Sampit dengan pertimbangan bahwa kota Sampit merupakan daerah survey pemantauan indeks harga pangan strategis (PIHPS) dari Bank Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola margin pemasaran bawang merah di kota Sampit. Dari penelitian ini diperoleh bahwa jumlah rantai distribusi perdagangan komoditas bawang merah dari produsen sampai ke konsumen akhir di Kota Sampit Kotawaringin Timur  tahun 2020 yaitu sebayak tiga rantai dengan proporsi margin terbanyak berada pada pelaku Pedagang besar dan pasar modern Hypermart.Tirsa Neyatri Bandrang SP., M.EP.
##submission.copyrightStatement##
2021-11-012021-11-014210.59900/pagri.v1i1.8PENERAPAN PROGRAM DESA PERTANIAN ORGANIK (DPO) EMPON-EMPON DI KELOMPOK TANI ANGULIR BUDI DESA GENENGAN KABUPATEN KARANGANYAR
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/9
Peraturan Menteri Pertanian No. 64/Permentan/OT.140/5/2013 mengenai sistem pertanian organik, bahwa pembangunan pertanian organik diharapkan dapat mendukung dunia usaha lebih berkembang dengan menghasilkan produk organik yang berintegritas. Kelompok tani Angulir Budi merupakan kelompok tani yang telah melaksanakan kegiatan pengembangan desa pertanian organik berbasis komoditas empon-empon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program desa pertanian organik yang dilakukan oleh Kelompok Tani Angulir Budi dan bagaimana kendala yang dialami selama program berjalan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dan studi kasus untuk teknik pendekatannya. Model analisis data <em>Miles and Huberman</em> merupakan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian yaitu kelompok tani Angulir Budi telah melaksanakan seluruh kegiatan program desa pertanian organik. Petani menjadi lebih mandiri dalam mempersiapkan pupuk kompos, moretan, PGPR, agens hayati (<em>Trichoderma sp</em>) dan pestisida nabati setelah adanya program desa pertanian organik. Pengetahuan petani yang masih minim mengenai sistem pertanian organik menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh petani. Hal tersebut mengakibatkan hasil dari kemandirian petani yang semula terbentuk belum menjadi kebiasaan.Pipiet EndwiyatniSuminah SuminahEksa Rusdiyana
##submission.copyrightStatement##
2021-11-012021-11-014210.59900/pagri.v1i1.9SISTEM INFORMASI AGROWISATA DESA BANGUN HARJA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN PENGUNJUNG
https://ejournal.poltes.ac.id/index.php/PAgri/article/view/10
Permasalahan yang terjadi didalam pengelolaan sebuah pariwisata ataupun objek hiburan salah satunya dipengaruhi jumlah pengunjung, dimana dari jumlah pengunjunglah maka jumlah dan angka pendapatan suatu wilayah ataupun wisata akan meningkat, dikarenakan permasalahan tersebut banyak petani dan pedagang yang memasarkan hasil pertanian dan perkebunan sekaligus objek wisata masih sangat terbatas. Untuk itu dalam penulisan penelitian ini, penulis mengambil judul “Sistem Informasi Agrowisata Desa Bangun Harja “. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan rancang bangun berbasis <em>web </em>pada taman agrowisata, yang di harapkan dapat membantu dalam penyajian informasi wisata secara <em>online</em>. Agar dalam pembuatan rancang bangun ini bisa terarah maka penulisan menyusun rancangan sistem yang di mulai dari pembuatan Flowmap, Konteks Diagram, DFD, Tabel database , Relasi antar Tabel dan Design input dan output sistem. Dari pembahasan ini menghasilkan sistem informasi Agrowisata Desa Bangun Harja Berbasis Website. Hasil perancangan berupa rancang bangun taman agrowisata berbasis web yang di harapkan mampu menjadi sebuah media dan solusi yang dapat mempromosikan taman agrowisata di desa bangun harja.Hermansyah Hermansyah
##submission.copyrightStatement##
2021-11-012021-11-014210.59900/pagri.v1i1.10